LAKARAN DUKA PUN BERLALU Inginku lakarkan duka di hatiku ini pada kanvas yang putih, namun jemariku kaku, membuntang mataku melihat cairan warna.. ah... memang..anugerah seni itu tiada padaku. Inginku laungkan kepedihan hati ini pada corong telinga insani, namun bibirku merapat, tatkala mengesani pandangan yang hambar.. ah...usah di susahkan orang.. Hatiku, ibarat kaca dihempas ke lantai, pecah, berderai.. relai dek kesempurnaan,keangkuhan dan kesinisan tutur kata manusia "Zaman Batu". Hai..sabarlah hati. Tatkala aku hampir rebah muncul keajaiban tidak terjangka: Dia,.... berwajah redup, berpakaian lusuh Tidak bersuara hanya tersipu senyum. Dia, mengutip sisa-sisa deraian hatiku, mencantum kembali dengan damar suci, melenyapkan parut duka dengan madu kasih, Lakaran duka di hati kini berlalu. Kini dia ingin berlalu pergi, setelah duka dihati tiada lagi, Aku tidak menahan,hanya.. ingin ku ucapkan..Te...